I’m
Dreamer, Noy Yet a Writer, I’m RompasUpdate, よろしこおねがいします:D
Seorang
Blogger Yang Memiliki Mimpi Seperti Bajak Laut, Mencari Kejayaan Dengan
Mengikuti Suara Hati dan Mempunyai Keyakinan “Ketika Bendera Bajak Laut Telah
Berkibar Maka Tidak Ada Yang Mustahil Untuk Menggapai Mimpi.” rompasupdate.blogspot.com
KERJA BANGKU
4.1 Tujuan Bab
Tujuan
dari bab ini adalah diharapkan mahasiswa dapat memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja tentang penggunaan alat-alat tangan dan
mesin-mesin ringan yang dipergunakan pada pekerjaan las dan fabrikasi logam
serta penerapannya di industri.
4.2. Ragum (Vice)
Ragum
digunakan untuk penjepit/pemegang benda kerja sehingga posisi benda kerja tidak
berubah posisi pada waktu pekerjaan berlangsung seperti; melobang/bor, potong,
tekuk, dan lain-lain.
Ukuran
ragum ditentukan dengan ukuran rahangnya dan ukuran kedalaman rahangnya
(seberapa panjang rahang bisa dibuka).
a)
Bentuk dan ukuran ragum.
1) Ragum
Kaki (Leg Vice), digunakan untuk
menjepit benda-benda yang besar dan pekerjaan-pekerjaan berat.
2) Ragum
Rahang Paralel (Parallel-Jaw Vice)/Stationary atau Swivel, dan berbagai macam jenis ragum yang dibuat dengan disain
khusus sesuai dengan kebutuhan, seperti Ragum Pipa
![]() |
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
|
|||||||||||
|
|||||||||||
![]() |
|||||||||||
|
Gambar 36 : Bentuk dan macam ragum
b) Perawatan Ragum
Bagian
batang ulir dan bagian permukaan yang dapat bergeser harus sering diberi oli,
dan bagian-bagian lainnya harus terbebas dari oli dan gemuk, bersihkan dari serpihan-serpihan/bram hasil
pekerjaan. Rapatkan rahang ragum setelah digunakan.
4.3 Kikir (Files)
Mengikir adalah termasuk pengerjaan pada praktek pengepasan dan penyetelan pada kerja bangku. Jenis
pengerjaan pengikiran adalah:
1)meratakan bidang,
2)menyiku antara bidang satu dengan yang lainnya
3)membuat rata dan sejajar
4)membuat bidang berbentuk.

Gambar 37 : Bagian-bagian kikir
a) Bentuk gigi kikir.
Kikir
dibedakan oleh bentuk gigi, jenis guratannya, pembagian gurat, besarnya kikir,
dan bentuknya. Kikir dibuat dengan
gigi-gigi yang dicukil atau diraut. Gigi yang dicukil dihasilkan dengan guratan
pahat. Giginya mempunyai sudut serpih
negatif dari 50 sampai 150 dan terletak miring terhadap
sumbu kikir.
Gigi
yang diraut mempunyai lekukan gigi yang dibundarkan. Gigi ini mempunyai sudut serpih positif 50
sampai 70 dan penggigian miring atau berbentuk busur. Kikir yang dicukil lebih murah dan tidak
begitu cepat aus, jika dibandingkan dengan kikir yang diraut. Daya serpih kikir yang diraut lebih besar
dari daya serpih kikir yang dicukil.
![]() |
Gambar 38. :
Penyimpanan kikir yang baik agar gigi kikir tidak saling bersentuhan
b). Jenis Gurat
![]() |
Kikir ini digunakan untuk mengerjakan benda kerja
dengan bahan yang keras, seperti baja, besi tuang.
|
|||
![]() |
Kikir ini digunakan
untuk: logam ringan, timah, tembaga, seng.
|
|||
![]() |
Kikir untuk penggarapan kayu, tenunan keras, kulit, tanduk, dan
sebagainya menggunakan gurat parut.
Pengambilan serpih dengan parutan lebih berlangsung menyeret dari pada
menyayat.
|
|||
Gurat Busur (Dreadnought
Cut)
|
Guratannya berbentuk busur ini digunakan untuk mengikir benda
kerja dengan bahan lunak, seperti aluminium dan timah.
|
c.
Ukuran dan Bentuk Penampang
|
Jenis kikir ini yang
paling banyak digunakan, karena dapat digunakan untuk berbagai macam benda
kerja, benda kerja rata atau cembung
|
||||||||||||||
|
Untuk
mengerjakan bagian yang besar pada pengambilan serpih dalam jumlah besar,
pekerjaan pengikisan
|
||||||||||||||
![]()
![]()
Kikir Pipih (Warding Files)
|
Kikir ini
digunakan untuk mengikir pada slot yang sempit.
|
![]()
|
Sesuai dengan namanya, kikir ini berbentuk setengah bundar,
menyempit runcing. Sisi rata digunakan
untuk mengikir bidang rata, sisi setengah bundar untuk takikan bundar, rongga
cekung.
|
||||||||||||||||||||||||
![]() |
Kikir ini
digunakan untuk mengikir lubang bundar, rongga cekung.
|
||||||||||||||||||||||||
Kikir Segi Empat (Square Files)
![]() |
Digunakan
untuk lubang segi empat atau penampang persegi
|
||||||||||||||||||||||||
Kikir Segi Tiga (Triangular Files)
|
Digunakan
untuk lubang segi tiga, sudut runcing dengan 600 atau lebih.
|
Pemilihan
Kikir
· Pilihlah kikir yang sesuai dengan
tujuan pengerjaan. Penggunaan kikir yang tidak cocok menimbulkan kerugian
waktu, keausan kikir secara cepat serta hasil kerja yang tidak baik.
· Gunakan kikir bekas dan setengah
tajam untuk mengikir benda kerja dengan bidang kasar, berlkarat atau permukaan
yang keras.
· Kerjakan lebih dahulu bahan yang
lebih lunak dengan kikir baru (seperti kuningan, perunggu), baru kemudian baja
atau besi tuang.
· Jangan mengerjakan baja yang hangat
atau panas. Hal ini dapat menghilangkan
kekerasan gigi kikir.
![]() |
Gambar 39. :Sikap badan sewaktu mengikir
![]() |
Gambar 5 :Posisi tangan saat mengikir
|
||||||||
![]() |
||||||||
![]() |
||||||||
|
Gambar 40 : Membersihan kikir dari
serpihan/bram
4.4. Palu (hammer)
Kepala
palu terbuat dari baja dan dipancangkan pada gagangnya yang terbuat dari kayu,
fiberglas atau baja.
Jenis-jenis
Palu :
a) Palu konde, dipergunakan untuk berbagai macam keperluan dan muka
berbentuk setengah bola (ball pein)
digunakan untuk membentuk kepala paku keling.
Bagian
muka yang rata/ agak cembung ini digunakan untuk memukul pahat, penitik, atau
memukul benda kerja.
![]() |
Gambar
41 : Bagian-bagian palu konde dan kegunaannya
b).
Palu pembentuk / peregang (Peining),
sama dengan palu konde, salah satu
muka palu peregang ini berbentuk agak
cembung, tapi pada ujung yang lainnya berbentuk seperti kampak tumpul. Ujung ini disebut ujung pein, sehingga dapat juga disebut palu pein.
Palu
ini terdiri dari dua bentuk : pein
luru dan pein melintang; digunakan untuk membentuk/ meregang atau
melakukan pengerjaan pada bidang yang beralur atau cekung.
![]() |
|||||
|
|||||
![]() |
Gambar
24 : Penggunaan Palu peregang
Gambar 42.
Palu Keling
4.5. Pahat (Cold
Chisels)
Pahat
digunakan untuk memotong pelat dan batang, serta untuk pengerjaan permukaan
benda kerja secara kasar.
![]() |
Gambar 43 : Bagian-bagian pahat
![]() |

![]() |
Membuka paku keling Membuka baut yang
berkarat
Gambar 44 : Penggunaan pahat
Pahat terbuat dari baja
perkakas atau baja chrom vanadium. Pahat dibuat dengan penempaan dan bagian
penyayatnya dikeraskan. Kepala dan
tangkai pahat harus tetap lunak, jika tidak demikian baja perkakas akan pecah
atau palu akan terpantul membalik.
Untuk mendapatkan hasil
pahatan yang baik harus diperhatikan
sudut pahat sebab sudut pahat akan sangat menentukan hasil pahatan.
Tabel : Sudut pahat
Bahan yang Dipahat
|
Sudut
pahat
|
Baja lunak
|
550
|
Baja tuang
|
600
|
Kuningan
|
500
|
Tembaga
|
450
|
Aluminium
|
300
|
![]() |
![]() |
||||||||
|
||||||||
|
||||||||
|
Gambar 45: Nama-nama sudut /
kemiringan pahat

Gambar 46 : Sudut pahat
Macam-macam Pahat dan
Kegunaannya
Jenis-jenis
Pahat
|
Kegunaan
|
![]()
Pahat Pipih/Rata (Flat Chisel)
|
Pahat pipih mempunyai
penyayat yang lurus dan lebar yang sedikit lebih lebar dari tangkainya untuk
mencegah kemacetan pada sisi samping.
-
Memotong plat tipis
-
Meratakan permukaan
-
Membersihkan
permukaan plat yang kotor (guratan, kotoran las)
|
Pahat Silang (Cross
Cut Chisel)
|
Pahat silang mempunyai penyayat yang ramping,
digunakan untuk :
-
pembuatan alur kecil
-
pahatan pendahuluan
(Sebelum
dilakukan pemahatan lanjut dengan pahat rata/pipih )
|
||||
![]()
Pahat Lengkung (Convex Edge Chisel)
|
Pahat ini memiliki penyayat yang lengkung atau
lurus dengan kegunaan:
-
membersihkan kotoran
pada lubang
-
membersihkan kotoran
pada alur
|
||||
![]()
Pahat Alur (Roundnose Chisel)
|
Pahat alur adalah pahat yang digunakan untuk
pembuatan alur, terutama untuk
pembuatan alur-alur yang sejajar.Seperti: alur pelumasan pada bidang
luncur
|
Pahat Berujung Runcing/ Diamond ( Diamond Point
Chisel
|
Pahat
ini digunakan untuk:
-
Pengerjaan akhir pada
sudut bagian dalam,
-
Membuat alur bentuk V
pada retak rigi las yang perlu perbaikan
-
Membuat celah pada
pelat dan pipa supaya mudah dipatahkan.
|
4.6 . Gergaji ( Hacksaw )
Menggergaji adalah
termasuk pengerjaan memotong benda-benda
dengan menggunakan gergaji. Secara umum digunakan memotong bahan dengan
menggunakan gergaji dapat dilakukan dengan gergaji mesin dan gergaji tangan.
Pemilihan daun gergaji :
Jumlah
gigi Gergaji/ Inchi
|
Bahan
yang Dipotong
|
![]() ![]()
Daun
gergaji 14 gigi/ inchi
|
Besi/
profil baja lunak :
|
![]() ![]()
Daun
gergaji 18 gigi/ inchi
|
Baja
perkakas, pipa baja, besi siku :
|
![]() ![]()
Daun
gergaji 24 gigi/ inchi
|
Tembaga, kuningan, pipa medium :
|
Daun
gergaji 32 gigi/ inchi
|
![]() |
4.7. Mal Ukur
Mal ukur
adalah alat ukur langsung, dimana memungkinkan pemeriksaan secara cepat
ukuran-ukuran yang sama sering berulang. Kerugian alat ukur ini ketepatan
ukuran sangat bergantung pada derajat keausan alat ukur itu . Mal ukur juga
termasuk pada alat ukur pembanding.
Pengukuran dengan cara membandingkan yaitu pengukuran
dengan cara ini tidak menentukan dimensi ataupun toleransi suatu benda ukur
secara langsung. Pengukuran dengan cara ini menggunakan perbandingan dengan
bentuk standar misalnya untuk pemeriksaan bentuk ulir, radius, dan jarak.
a. Mal Ulir
Mal ulir
adalah mal yang digunakan untuk
memeriksa ulir yang telah dibuat dengan cara memilih bilah yang sesuai dengan
ukuran ulir yang dibuat. Jika mal ulir tidak cocok dengan mal yang ditentukan
maka hasil ulir tersebut tidak dapat digunakan.
![]() |
Gambar 4: Mal Ulir
![]() |
Gambar
47 Cara menempatkan mal ulir pada ulir yang diukur
b. Mal Radius
Sama halnya dengan mal
ulir, mal radius berfungsi sebagai memeriksa radius yang diukur. Jika mal tersebut cocok/tidak adanmya celah
antara mal dengan radius yang diukur maka radius tersebut sudah baik.
![]() |
|||
![]() |
Gambar
48: Mengukur radius dengan mal radius dalam dan luar
c. Alat Ukur Jarak (gap)
Pada umumnya alat ukur
jarak mempunyai ketebalan antara 0,05 hingga 2 mm. Untuk mengukur jarak dengan
ukuran lebih dari 2 mm digunakan alat ukur yang lain seperti jangka sorong. Mal
ini berfungsi untuk menguji kelonggaran pada jalur, dudukan, klep motor dan
sebagainya.
![]() |
|||
![]() |
Gambar
49: Alat ukur jarak dan cara penggunaannya
4.8. Penandaan
Penandaan
adalah suatu proses pemindahan ukuran-ukuran:
1 Dari
gambar-gambar
2 Menurut
suatu benda kerja
3 atau menurut
petunjuk-petunjuk.
Untuk
dikerjakan di mesin dan atau secara manual (kikir, gergaji) dengan tanda
garis-garis atau titik-titik.
Garis-garis
yang digariskan pada permukaan benda kerja dilakukan oleh suatu alat yang
bernama penggores, dengan diarahkan :
1 Sepanjang
garis besi
1
Atau sepanjang plat
yang telah dibentuk.
Alat-alat
penandaan tersebut antara lain
b. Alat Lukis
NAMA ALAT
|
PENGGUNAAN
|
Mistar
Baja
![]() ![]() |
- Mengukur dan menarik garis
- Memeriksa kerataan permukaan
![]() |
![]()
a.
Ujung Ganda
![]()
b.
Ujung Tunggal /Saku
![]() |
- Memberi tanda
pada logam/ material atau pada benda kerja lainnya
- Melukis garis untuk benda kerja/ pelat yang
hasil goresannya bersifat permanen.
|
Penitik
![]() |
Menandai dan membuat titik
pusat.
|
|||
![]() |
- Melukis garis lengkung dan lingkaran
- Memindahkan ukuran dan sudut
- Melukis konstruksi geometrik
![]() |
|||
Jangka
Tongkat
|
- Konstruksi dan lingkaran yang besar
- Memindahkan ukuran dan sudut
- Melukis konstruksi geometrik
|
![]() |
- Memindahkan
ukuran dan sudut
-
Melukis garis ukuran
|
||||
Siku
Blok
![]() |
Menyikukan benda kerja dan memeriksa kerataan benda kerja serta
menarik garis siku.
![]()
![]() |
4.9 Bor (Drill)
Bor adalah alat yang digunakan sebagai alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor terdiri dari
beberapa bagian:
![]() |
Keterangan :
1.
Mata
pemotong
2.
Kepala
3.
Bibir
pengait
4.
Titik mati
5.
Tepi/kelonggaran
6.
Diameter
bor
7.
Sudut
serpih
8.
Sudut mata
9.
Saluran tatal
10.
Badan
11.
Mata/puncak
bor
12.
Sudut bebas
potong (lip-clearance)
|
Gambar 50 Mata bor
Jenis-jenis mata bor :
![]() |
Bor
ini adalah jenis bor pilin yang mempunyai kisar spiral (pitch) yang sedang
digunakan untuk pengeboran jenis bahan, logam ferro, besi tuang, baja, besi tempa, dan baja tuang
|
![]() |
Bor
ini adalah jenis bor pilin yang
mempunyai kisar spiral (pitch) yang
kecil dan mempunyai sudut penyayatan besar. Bor ini digunakan untuk pengeboran aluminium
tembaga, timah seng, dan timbel.
|
|
Bor
ini adalah jenis bor pilin yang
mempunyai kisar spiral (pitch) yang
besar, dan mempunyai sudut penyayatan
kecil. Bor ini digunakan untuk
pengeboran kuningan/ loyang, dan perunggu.
|
|
Bor
ini adalah jenis bor pilin yang
mempunyai kisar spiral (pitch) yang
besar, dan mempunyai sudut penyayatan
kecil. Bor ini digunakan untuk
pengeboran pualam/marmar, batu tulis, fiber, ebonit dan sebagainya.
|
4.10. Mengulir Dalam
(Mengetap).
Tap
adalah alat yang digunakan untuk pembuatan ulir dalam. Ulir dari hal proses tap tidak dapat digunakan
untuk menahan beban yang berat tetapi hanya dapat sebagai pengikat. Untuk ulir
yang berfungsi sebagai pembawa atau menahan beban yang besar maka ulir tersebut
harus dibuat/diproses dengan proses pemesinan.
![]() |
1.
Taper (mempunyai sedikit ulir penuh)
2.
Plug (mempunyai sebagian ulir penuh)
3.
Bottoming (mempunyai ulir penuh)
Gambar 51 : Satu set tap terdiri dari 3 buah
Pada
waktu pekerjaan membuat ulir dalam, harus
diperhatikan beberapa hal, diantaranya :
1. Garis tengah bor yang dipakai untuk membuat
lubang baut, harus sesuai dengan ukuran ukuran tap yang akan dipergunakan.
2. Kedudukan antara tap dengan lubang atau
permukaan benda kerja.
3. Cara menekan dan memutar tap.
4. Jenis bahan yang di tap berhubungan dengan pelumasan.
Sebagai
permulaan dipakai tap no. 1, dengan kedudukan tap harus tegak lurus. Memutar tangkai pada pemotongan permulaan
harus sambil diberi tekanan sehingga setelah
memotong,
Tenaga tekan tidak
perlu lagi. Antara ¼ - ½ putaran setiap
kali memutar, arah putaran selalu
dikembalikan dan berilah minyak pelumas untuk jenis bahan yang
memerlukan
Setelah pengetapan
dengan no. 1 selesai, kemudian dengan tap no. 2 dan selanjutnya dengan tap no. 3.

|
Memasang
tap (pengulir dalam) pada tangkainya
(batang pemutar). Dengan memutar salah
satu pemegang, ujung kepala pengulir akan terjepit dengan baik.
|
![]() |
Arah
panah menunjukan pemberian beban/tenaga dan gerak putar tangkai tap pada
pemakanan permulaan. Tekanan dari kedua belah tangan harus sama dan seimbang.
|
|
Cara
pemeriksaan antara tap dengan bidang permukaan benda pekerjaan. Dalam hal ini
kedudukan tap harus tegak lulus terhadap permukaan benda kerja. Pemeriksaan dapat dilakukan
dengan mengunakan siku.
|
|||
![]() |
Cara
memberikan pelumas dan membersikan tatal pada pekerjaan mengulir dalam.
Pelumasan dengan oli hanya dilakukan pada jenis bahan yang memerlukan.
|
Kedudukan badan yang
kurang baik didalam melakukan pekerjaan
mengulir, akan mempengaruhi terhadap kedudukan tap dan keseimbangan kedua belah
tangan di waktu menekan dan memutar tangkai tap, sehingga mengakibatkan
kemungkinan tap akan patah.
![]() |
Gambar
52 : Posisi badan saat mengetap
4.11.
Mengulir Luar ( Snei ).
Snei adalah alat yang digunakan untuk membuat
ulir bagian luar atau baut dengan menggunakan cakra ulir sebagai alat penyayatan. Cakra ulir terdiri dari beberapa ukuran sesuai dengan
kebutuhan. Ulir dari hasil proses snei dalam pemakaiannya umumnya digunakan sebagai ulir pengikat, dan tidak
sanggup untuk menahan beban yang besar.
![]() |
Gambar 53 : Snei dalam keadaan terpasang pada tangkai pengulir
Untuk dapat memotong penuh dalamnya ulir
sekerup, balok pemotong dari pengulir luar harus disetel dengan perantaraan sekerup pengatur, sehingga pemotongan ulir
sekrup sampai mencapai ukuran yang diharapkan.
![]() |
|||
![]() |
|||
Gambar
54 : Kedudukan benda kerja, balok pengulir, tangkai-pengulir
dan ragum pada pelaksanaan pengerjaan
mengulir luar (menyenei).
4.13. Mesin-Mesin Ringan
a. Mesin Bor Tangan ( Portable
Drill )
Mesin bor tangan adalah mesin bor yang mempunyai kapasitas pengeboran
yang relatif terbatas/kecil (mak. Æ13
mm). Posisi pengeboran lebih fleksible karena mudah untuk dipindah/dibawa.

![]() |
Gambar 55 : Bor Tangan
b. Gerinda Tangan
Gerinda
tangan adalah gerinda yang digunakan untuk pengerjaan akhir/finishing. Gerinda ini banyak digunkan
pada bengkel las dan fabrikasi sebagai proses akhir dari suatu pengerjaan. Pada
bengkel las gerinda digunakan untuk membersihkan kotoran/percikan
lasan atau meratakan hasil lasan.
![]() |
Gambar 56 : Mesin gerinda tangan dan bagian-bagiannya
4.5 Rangkuman Bab
Teknik Kerja
Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan
kerja bangku didalam dunia teknik permesinan sebagai dasar untuk materi
teknik pemesinan pada tingkat selanjutnya. Pekerjaan kerja bangku meliputi
berbagai jenis kontruksigeometris yang sesuai dengan perintah kerja.Persyaratan
kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan
pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi :tingkat ketrampilan dasar
penguasaaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat
kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanya menitik beratkan pada
pencaapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada proses
tersebut lebih menitik beratkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan,
disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke
pengerjaan yang menggunakan mesin produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar