Jumat, 22 November 2013

Kerja Bangku dan Tools



I’m Dreamer, Noy Yet a Writer, I’m RompasUpdate, よろしこおねがいします:D
Seorang Blogger Yang Memiliki Mimpi Seperti Bajak Laut, Mencari Kejayaan Dengan Mengikuti Suara Hati dan Mempunyai Keyakinan “Ketika Bendera Bajak Laut Telah Berkibar Maka Tidak Ada Yang Mustahil Untuk Menggapai Mimpi.” rompasupdate.blogspot.com

KERJA BANGKU

 

4.1   Tujuan Bab

Tujuan dari bab ini adalah diharapkan mahasiswa dapat memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja tentang penggunaan alat-alat tangan dan mesin-mesin ringan yang dipergunakan pada pekerjaan las dan fabrikasi logam serta penerapannya di industri.

4.2.  Ragum (Vice)
            Ragum digunakan untuk penjepit/pemegang benda kerja sehingga posisi benda kerja tidak berubah posisi pada waktu pekerjaan berlangsung seperti; melobang/bor, potong, tekuk, dan lain-lain. 
Ukuran ragum ditentukan dengan ukuran rahangnya dan ukuran kedalaman rahangnya (seberapa panjang rahang bisa dibuka). 
a) Bentuk dan ukuran ragum.
1)   Ragum Kaki (Leg Vice), digunakan untuk menjepit benda-benda yang besar dan pekerjaan-pekerjaan berat.
2)   Ragum Rahang Paralel (Parallel-Jaw Vice)/Stationary atau Swivel, dan berbagai macam jenis ragum yang dibuat dengan disain khusus sesuai dengan kebutuhan, seperti Ragum Pipa



















Ragum Kaki
 



Ragum Rahang Paralel
 







Ragum Pipa
 
 
















Gambar 36  : Bentuk dan macam ragum
b) Perawatan Ragum
            Bagian batang ulir dan bagian permukaan yang dapat bergeser harus sering diberi oli, dan bagian-bagian lainnya harus terbebas dari oli dan gemuk,  bersihkan dari serpihan-serpihan/bram hasil pekerjaan. Rapatkan rahang ragum setelah digunakan.

4.3  Kikir (Files)
Mengikir  adalah termasuk  pengerjaan pada praktek pengepasan  dan penyetelan pada kerja bangku. Jenis pengerjaan pengikiran adalah:
1)meratakan bidang,
2)menyiku antara bidang satu dengan yang lainnya
3)membuat rata dan sejajar
4)membuat bidang berbentuk.






                                         Gambar 37 : Bagian-bagian kikir
 a) Bentuk gigi kikir.
Kikir dibedakan oleh bentuk gigi, jenis guratannya, pembagian gurat, besarnya kikir, dan bentuknya.  Kikir dibuat dengan gigi-gigi yang dicukil atau diraut. Gigi yang dicukil dihasilkan dengan guratan pahat.  Giginya mempunyai sudut serpih negatif dari 50 sampai 150 dan terletak miring terhadap sumbu kikir.
Gigi yang diraut mempunyai lekukan gigi yang dibundarkan.  Gigi ini mempunyai sudut serpih positif 50 sampai 70 dan penggigian miring atau berbentuk busur.  Kikir yang dicukil lebih murah dan tidak begitu cepat aus, jika dibandingkan dengan kikir yang diraut.  Daya serpih kikir yang diraut lebih besar dari daya serpih kikir yang dicukil.


 
















Gambar 38. : Penyimpanan kikir yang baik agar gigi kikir tidak saling bersentuhan

 b). Jenis Gurat

Gurat Silang (Double Cut)

Kikir ini  digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan bahan yang keras, seperti baja, besi tuang.

Gurat Searah (Single Cut)

Kikir ini  digunakan untuk: logam ringan, timah, tembaga, seng.



Gurat Parut (Rasp Cut)




Kikir untuk penggarapan kayu, tenunan keras, kulit, tanduk, dan sebagainya menggunakan gurat parut.  Pengambilan serpih dengan parutan lebih berlangsung menyeret dari pada menyayat.

Gurat Busur (Dreadnought Cut)


 




Guratannya berbentuk busur ini digunakan untuk mengikir benda kerja dengan bahan lunak, seperti aluminium dan timah.








 c. Ukuran dan Bentuk Penampang
Permukaan cembung
 
Permukaan datar
 
Kikir Pipih (Flat Files)





 








Jenis kikir ini  yang paling banyak digunakan, karena dapat digunakan untuk berbagai macam benda kerja, benda kerja rata atau cembung
Benda kerja
 
Kikir Lengan (Hand Files)








 








Untuk mengerjakan bagian yang besar pada pengambilan serpih dalam jumlah besar, pekerjaan pengikisan
Slot yang sempit
 
Kikir Pipih (Warding Files)










Kikir ini digunakan untuk mengikir pada slot yang sempit.




Permukaan cembung
 
Permukaan cembung
 
Kikir Setengah Bundar (Half-round Files)


 








Sesuai dengan namanya, kikir ini berbentuk setengah bundar, menyempit runcing.  Sisi rata digunakan untuk mengikir bidang rata, sisi setengah bundar untuk takikan bundar, rongga cekung.
Kikir Bundar (Round Files)

Kikir ini digunakan untuk mengikir lubang bundar, rongga cekung.



Kikir Segi Empat (Square Files)


 

Digunakan untuk lubang segi empat atau penampang persegi




Kikir Segi Tiga (Triangular Files)













Sudut pada benda kerja
 
 







Digunakan untuk lubang segi tiga, sudut runcing dengan 600 atau lebih.

 Pemilihan Kikir
·      Pilihlah kikir yang sesuai dengan tujuan pengerjaan. Penggunaan kikir yang tidak cocok menimbulkan kerugian waktu, keausan kikir secara cepat serta hasil kerja yang tidak baik.
·      Gunakan kikir bekas dan setengah tajam untuk mengikir benda kerja dengan bidang kasar, berlkarat atau permukaan yang keras.
·      Kerjakan lebih dahulu bahan yang lebih lunak dengan kikir baru (seperti kuningan, perunggu), baru kemudian baja atau besi tuang.
·      Jangan mengerjakan baja yang hangat atau panas.  Hal ini dapat menghilangkan kekerasan gigi kikir.


 



















Gambar 39. :Sikap badan sewaktu mengikir



 












Gambar 5 :Posisi tangan saat mengikir










Serpihan besi harus dibersihkan
 








Bersihkan dengan besi lunak, sikat kikir atau plat kuningan.
 
 














Gambar 40 : Membersihan kikir dari serpihan/bram
4.4.  Palu (hammer)
            Kepala palu terbuat dari baja dan dipancangkan pada gagangnya yang terbuat dari kayu, fiberglas atau baja. 
Jenis-jenis Palu :
a) Palu konde, dipergunakan untuk berbagai macam keperluan dan muka berbentuk setengah bola (ball pein) digunakan untuk membentuk kepala paku keling.
 Bagian muka yang rata/ agak cembung ini digunakan untuk memukul pahat, penitik, atau memukul benda kerja.


 
















Gambar 41 : Bagian-bagian palu konde dan kegunaannya

b). Palu pembentuk / peregang (Peining), sama dengan palu konde, salah satu muka palu peregang ini berbentuk agak cembung, tapi pada ujung yang lainnya berbentuk seperti kampak tumpul.  Ujung ini disebut ujung pein, sehingga dapat juga disebut palu pein.
Palu ini terdiri dari dua bentuk : pein luru dan pein melintang;  digunakan untuk membentuk/ meregang atau melakukan pengerjaan pada bidang yang beralur atau cekung.











Pein Lurus
 



 






















Gambar 24 : Penggunaan Palu peregang


Gambar 42. Palu Keling

4.5.  Pahat (Cold Chisels)
            Pahat digunakan untuk memotong pelat dan batang, serta untuk pengerjaan permukaan benda kerja secara kasar. 


 











Gambar 43 : Bagian-bagian pahat


 







Membuka sambungan las


 





Membuka paku keling                              Membuka baut yang berkarat

Gambar 44 : Penggunaan pahat
Pahat terbuat dari baja perkakas atau baja chrom vanadium.  Pahat dibuat dengan penempaan dan bagian penyayatnya dikeraskan.  Kepala dan tangkai pahat harus tetap lunak, jika tidak demikian baja perkakas akan pecah atau palu akan terpantul membalik.
Untuk mendapatkan hasil pahatan  yang baik harus diperhatikan sudut pahat sebab sudut pahat akan sangat menentukan hasil pahatan.

 Tabel :  Sudut pahat
Bahan yang Dipahat
Sudut pahat
Baja lunak
550
Baja tuang
600
Kuningan
500
Tembaga
450
Aluminium
300



 












Sudut Serpih
 



Sudut mata pahat
 



Sudut Bebas
 
 







Gambar 45: Nama-nama sudut / kemiringan pahat


 






Gambar 46 : Sudut pahat
     Macam-macam Pahat  dan Kegunaannya
Jenis-jenis Pahat
Kegunaan







Pahat Pipih/Rata (Flat Chisel)

Pahat pipih mempunyai penyayat yang lurus dan lebar yang sedikit lebih lebar dari tangkainya untuk mencegah kemacetan pada sisi samping.
-     Memotong plat tipis
-     Meratakan permukaan
-     Membersihkan permukaan plat yang kotor (guratan, kotoran las)










 









Pahat Silang (Cross Cut Chisel)

Pahat silang mempunyai penyayat yang ramping, digunakan untuk :
-          pembuatan alur kecil
-          pahatan pendahuluan
(Sebelum dilakukan pemahatan lanjut dengan pahat rata/pipih )





Pahat Lengkung (Convex Edge Chisel)

Pahat ini memiliki penyayat yang lengkung atau lurus dengan kegunaan:
-     membersihkan kotoran pada lubang
-     membersihkan kotoran pada alur


Pembuatan  alur pelumasan
 








Pahat Alur (Roundnose Chisel)

Pahat alur adalah pahat yang digunakan untuk pembuatan alur, terutama untuk  pembuatan alur-alur yang sejajar.Seperti: alur pelumasan pada bidang luncur




 








Pahat Berujung Runcing/ Diamond ( Diamond Point Chisel

Pahat ini digunakan untuk:
-          Pengerjaan akhir pada sudut bagian dalam,
-          Membuat alur bentuk V pada retak rigi las yang perlu perbaikan
-          Membuat celah pada pelat dan pipa supaya mudah dipatahkan.


 4.6 . Gergaji ( Hacksaw )
Menggergaji adalah termasuk pengerjaan  memotong benda-benda dengan menggunakan gergaji. Secara umum digunakan memotong bahan dengan menggunakan gergaji dapat dilakukan dengan gergaji mesin dan gergaji  tangan.
      Pemilihan daun gergaji  :

Jumlah gigi Gergaji/ Inchi
Bahan yang Dipotong




Daun gergaji 14 gigi/ inchi
Besi/ profil baja lunak :






Daun gergaji 18 gigi/ inchi
Baja perkakas, pipa baja, besi siku :






Daun gergaji 24 gigi/ inchi
Tembaga, kuningan, pipa medium :



 






Daun gergaji 32 gigi/ inchi
Tembaga, kuningan, pipa medium :


4.7. Mal Ukur
          Mal ukur adalah alat ukur langsung, dimana memungkinkan pemeriksaan secara cepat ukuran-ukuran yang sama sering berulang. Kerugian alat ukur ini ketepatan ukuran sangat bergantung pada derajat keausan alat ukur itu . Mal ukur juga termasuk pada alat ukur pembanding.
Pengukuran dengan cara membandingkan yaitu pengukuran dengan cara ini tidak menentukan dimensi ataupun toleransi suatu benda ukur secara langsung. Pengukuran dengan cara ini menggunakan perbandingan dengan bentuk standar misalnya untuk pemeriksaan bentuk ulir, radius, dan jarak.
a. Mal Ulir
Mal ulir adalah  mal yang digunakan untuk memeriksa ulir yang telah dibuat dengan cara memilih bilah yang sesuai dengan ukuran ulir yang dibuat. Jika mal ulir tidak cocok dengan mal yang ditentukan maka hasil ulir tersebut tidak dapat digunakan.



 








Gambar 4: Mal Ulir



 


















Gambar 47 Cara menempatkan mal ulir pada ulir yang diukur
b. Mal Radius
Sama halnya dengan mal ulir, mal radius berfungsi sebagai memeriksa radius yang diukur.  Jika mal tersebut cocok/tidak adanmya celah antara mal dengan radius yang diukur maka radius tersebut sudah baik.












 















Gambar 48: Mengukur radius dengan mal radius dalam dan luar

c. Alat Ukur Jarak (gap)
Pada umumnya alat ukur jarak mempunyai ketebalan antara 0,05 hingga 2 mm. Untuk mengukur jarak dengan ukuran lebih dari 2 mm digunakan alat ukur yang lain seperti jangka sorong. Mal ini berfungsi untuk menguji kelonggaran pada jalur, dudukan, klep motor dan sebagainya.









 





















Gambar 49: Alat ukur jarak dan cara penggunaannya

4.8. Penandaan
Penandaan adalah suatu proses pemindahan ukuran-ukuran:
1 Dari gambar-gambar
2 Menurut suatu benda kerja
3 atau menurut petunjuk-petunjuk.
Untuk dikerjakan di mesin dan atau secara manual (kikir, gergaji) dengan tanda garis-garis atau titik-titik.
Garis-garis yang digariskan pada permukaan benda kerja dilakukan oleh suatu alat yang bernama penggores, dengan diarahkan :
1 Sepanjang garis besi
2 Sepanjang penyiku
1              Atau sepanjang plat yang telah dibentuk.

Alat-alat penandaan tersebut antara lain

b. Alat Lukis

NAMA ALAT
PENGGUNAAN
Mistar Baja

- Mengukur dan menarik garis
- Memeriksa kerataan permukaan

Penggores
a. Ujung Ganda

b. Ujung Tunggal /Saku


- Memberi tanda pada logam/ material atau pada benda kerja lainnya
- Melukis garis untuk benda kerja/ pelat yang hasil goresannya bersifat permanen.

















Penitik





Menandai dan  membuat titik pusat.


Jangka Kaki


- Melukis garis lengkung dan lingkaran
- Memindahkan ukuran dan sudut
- Melukis konstruksi geometrik





Jangka Tongkat



 









- Konstruksi dan lingkaran yang besar
- Memindahkan ukuran dan sudut
- Melukis konstruksi geometrik





Mal Geser  (Adjustable Gauges)



- Memindahkan ukuran dan sudut
- Melukis garis ukuran



 






Siku Blok









Menyikukan benda kerja dan memeriksa kerataan benda kerja serta menarik garis siku.
Arah Cahaya
 
Celah
 
















4.9  Bor (Drill)
Bor adalah alat yang digunakan sebagai alat pembuat lubang  atau alur yang efisien. Mata bor terdiri dari beberapa bagian:

Keterangan :
1.            Mata pemotong
2.            Kepala
3.            Bibir pengait
4.            Titik mati
5.            Tepi/kelonggaran
6.            Diameter bor
7.            Sudut serpih
8.            Sudut mata
9.            Saluran tatal
10.        Badan
11.        Mata/puncak bor
12.        Sudut bebas potong  (lip-clearance)


Gambar 50 Mata bor








Jenis-jenis mata bor  :
Bor ini adalah jenis bor pilin yang mempunyai kisar spiral (pitch) yang sedang digunakan untuk pengeboran jenis bahan, logam ferro, besi tuang,  baja, besi tempa, dan baja tuang
Bor ini adalah jenis bor pilin  yang mempunyai kisar spiral  (pitch) yang kecil dan mempunyai sudut penyayatan besar. Bor ini  digunakan untuk pengeboran aluminium tembaga, timah seng, dan timbel.


Bor ini adalah jenis bor pilin  yang mempunyai kisar spiral  (pitch) yang besar, dan mempunyai sudut penyayatan  kecil. Bor ini  digunakan untuk pengeboran kuningan/ loyang, dan perunggu.
Bor ini adalah jenis bor pilin  yang mempunyai kisar spiral  (pitch) yang besar, dan mempunyai sudut penyayatan  kecil. Bor ini  digunakan untuk pengeboran pualam/marmar, batu tulis, fiber, ebonit dan sebagainya.

4.10. Mengulir  Dalam  (Mengetap).
Tap adalah alat yang digunakan untuk pembuatan ulir dalam. Ulir  dari hal proses tap tidak dapat digunakan untuk menahan beban yang berat tetapi hanya dapat sebagai pengikat. Untuk ulir yang berfungsi sebagai pembawa atau menahan beban yang besar maka ulir tersebut harus dibuat/diproses dengan proses pemesinan.


 
1. Taper (mempunyai sedikit ulir penuh)
2. Plug (mempunyai sebagian ulir penuh)
3. Bottoming (mempunyai ulir penuh)





Gambar 51 : Satu set tap terdiri dari 3 buah

Pada waktu pekerjaan membuat ulir dalam, harus  diperhatikan beberapa hal, diantaranya :
1.  Garis tengah bor yang dipakai untuk membuat lubang baut, harus sesuai dengan ukuran ukuran tap yang  akan dipergunakan.
2.  Kedudukan antara tap dengan lubang atau permukaan benda kerja.
3.  Cara menekan dan memutar tap.
4.  Jenis bahan yang di tap  berhubungan dengan pelumasan.

Sebagai permulaan dipakai tap no. 1, dengan kedudukan tap harus tegak lurus.  Memutar tangkai pada pemotongan permulaan harus  sambil  diberi tekanan sehingga setelah memotong, 
Tenaga tekan tidak perlu lagi.  Antara ¼ - ½ putaran setiap kali memutar, arah putaran selalu  dikembalikan dan berilah minyak pelumas untuk jenis bahan yang memerlukan
Setelah pengetapan dengan no. 1 selesai, kemudian dengan tap no. 2 dan  selanjutnya dengan tap no. 3.

Memasang tap (pengulir dalam)  pada tangkainya (batang pemutar).  Dengan memutar salah satu pemegang, ujung kepala pengulir akan terjepit dengan baik.


Arah panah menunjukan pemberian beban/tenaga dan gerak putar tangkai tap pada pemakanan permulaan. Tekanan dari kedua belah tangan harus sama dan seimbang.







 







Cara pemeriksaan antara tap dengan bidang permukaan benda pekerjaan. Dalam hal ini kedudukan tap harus tegak lulus terhadap permukaan  benda kerja. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan mengunakan siku.

Cara memberikan pelumas dan membersikan tatal pada pekerjaan mengulir dalam. Pelumasan dengan oli hanya dilakukan pada jenis bahan yang memerlukan.



Kedudukan badan yang kurang baik  didalam melakukan pekerjaan mengulir, akan mempengaruhi terhadap kedudukan tap dan keseimbangan kedua belah tangan di waktu menekan dan memutar tangkai tap, sehingga mengakibatkan kemungkinan tap akan patah.


 










Gambar 52  : Posisi badan saat mengetap
4.11. Mengulir Luar ( Snei ).
Snei adalah alat yang digunakan untuk membuat ulir bagian luar atau baut dengan menggunakan cakra ulir  sebagai alat penyayatan. Cakra ulir  terdiri dari beberapa ukuran sesuai dengan kebutuhan. Ulir dari hasil proses snei dalam pemakaiannya  umumnya digunakan sebagai ulir pengikat, dan tidak sanggup untuk menahan beban yang besar.


 







Gambar 53 : Snei dalam keadaan terpasang pada tangkai pengulir

Untuk dapat memotong penuh dalamnya ulir sekerup, balok pemotong dari pengulir luar harus disetel  dengan perantaraan  sekerup pengatur, sehingga pemotongan ulir sekrup sampai mencapai ukuran yang diharapkan.








 











Gambar 54  : Kedudukan  benda kerja, balok pengulir, tangkai-pengulir dan ragum pada pelaksanaan  pengerjaan mengulir luar (menyenei).




4.13. Mesin-Mesin Ringan
a. Mesin Bor Tangan ( Portable Drill )
Mesin bor tangan adalah mesin bor yang mempunyai kapasitas pengeboran yang relatif terbatas/kecil (mak. Æ13 mm). Posisi pengeboran lebih fleksible karena mudah untuk dipindah/dibawa.
Penggerak dari bor ini dapat digunakan dengan tangan dan umumnya menggunakan motor listrik


 






Gambar 55 : Bor Tangan

b. Gerinda Tangan
Gerinda tangan adalah gerinda yang digunakan untuk pengerjaan akhir/finishing. Gerinda ini banyak digunkan pada bengkel las dan fabrikasi sebagai proses akhir dari suatu pengerjaan. Pada bengkel  las gerinda  digunakan untuk membersihkan kotoran/percikan lasan atau meratakan hasil lasan.


 







Gambar 56  : Mesin gerinda tangan dan bagian-bagiannya
4.5  Rangkuman Bab
Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan kerja bangku didalam dunia teknik  permesinan sebagai dasar untuk materi teknik pemesinan pada tingkat selanjutnya. Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksigeometris yang sesuai dengan perintah kerja.Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi :tingkat ketrampilan dasar penguasaaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat kepresisian hasil kerja. Kerja bangku tidak hanya menitik beratkan pada pencaapaian hasil kerja, tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitik beratkan pada etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin produksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar